Sabtu, 10 Maret 2012

Statistics Is a Lie!

In the last couple days, I read a book review that a tittle is How to Lie with Statistics by Darrel Huff. My mind was keeping asking when I read that book’s title. Furthermore, I found this aphorism…
There are three kinds of lies: Lies, Damn Lies, and Statistics
-Benjamin Disrael-
It seems perfect that statistics is a lie! But, we do never really believe directly that all above is a fact.

Do you remember East Java Election 2009? This there was disagreement about KPUD result. One of candidate complained to MK because KPUD result was different from quick count result. Quick count is one of statistics product, isn’t it? We should know that quick count has margin of error. As along that error interval appropriate, there is no problem here.

It is seems bored if we talk about my university course study. But I was learned that statistics was science and art to make decision in the face uncertainty. If the government or industrial manager must making a decision, they will be consider their decision before it will happen. So, where do they get information? The government isn’t a yes man.  The information must come from a real condition.

Karl Pearson, one of statistics prominent figure said that statistics was the grammar of science. Almost research in the world use statistics tools to analysis data. Because of that, I do agree that statistics is a grammar of science.  If statistics is a lie, almost research in the world which uses statistics as a tool will be judged as a lie too because the researcher use a liar tool.

In other hand, I read another article which had been written by Hal Varian, Google’s Chief Economist. Here more about the article and published by new york times. And enjoy this video!
I keep saying the sexy job in the next ten years will be statisticians. People think I’m joking, but who would’ve guessed that computer engineers would’ve been the sexy job of the 1990s?
-Hal Varian, 2009-
If it happen, It will be nice to hear that your skills may become a hot commodity. In pro contra of people believe, my conclusion is statistics do not lie but people do. When people say statistics is a lie, it easier to lie without statistics :)

Kamis, 03 Februari 2011

Silaturahmhi Memperpanjang Usia

Hari ini, karena alasan tertentu untuk menemui saudara, saya diundang ke kantornya, Kantor Kelurahan Sukamulya, Ujung Berung, Bandung. Walaupun sebenarnya hari ini hari libur, bertepatan perayaan imlek tapi ternyata disana sedang ada ada penyuluhan PNPM Mandiri.

Ini baru pertama kali saya ketemu beliau tanpa didampingi orang tua. Orang tua sering bilang “Punya saudara yang rumahnya dekat sama kosan kok sampai baru tahu”. Saya sebenarnya baru beberapa kali bertemu dengan beliau. Beliau sering bersilaturahmi ke rumah saat hari Ied, namun biasanya saya sudah berangkat ngampus lagi. Terakhir ingat, saya bertemu beliau saat masih SMA.

Setelah bertemu dan berbicara banyak tentang kulaih dan keluarga, tiba-tiba ada seorang kakek, ternyata beliau adalah ketua LPPM di desa Sukamulya tersebut. LPPM sendiri, kalo dalam perangkat negara, adalah DPR-nya. Kenapa saya menyebutnya kakek? Wajahnya memang sudah cukup renta, badanya agak kurus sehingga tampak jelas keriput di wajahnya. Namun bicaranya masih sangat jelas. Penampilannya sederhana. Menggunakan sepatu kets, dengan kemeja gunung lengan pendek berwarna krem dan celana gunung panjang yang dilipat hingga betis yang senada dengan warna atasannya, kemudian dilengkapi dengan topi berwarna hitam.

Kemudian kakek mulai bercerita dan menyambung pembicaraan… ”Silaturahmi itu memperpanjang usia” celotehnya sambil tersenyum. “itu kepercayaan bapak...Kenapa bapak bisa bilang begitu?” dengan wajah yang mulai serius. Kamudian kakek melanjutkan bercerita panjang lebar. Beliau bercerita, suatu waktu pernah mengalami sakit di bagian pinggang. Sakit pinggangya tidak kunjung sembuh. Karena semakin memburuk, beliau memeriksakannya ke dokter, dan ternyata terdapat batu ginjal. Dokter memberikan pilihan agar sembuh, tembak dengan laser atau melalui operasi. Kamudian setelah mendengar cerita dari beberapa kerabatnya, ternyata salah satunya ada yang gagal dengan pengobatan tembak laser dan sekarang keadaaanya semakin memburuk, hingga dokter sukar memberikan penangan medis lagi. Kamudian kerabatnya yang lain, ada yang melakukan operasi, namun berefek samping serius hingga harus selalu cuci darah dan telah menghabiskan ratusan juta rupiah karena cuci darahnya tersebut. Suatu waktu, kakek mengunjungi teman lamanya. Kemudian temannya bercerita sebuah pengobatan tradisional, dengan meminum perasan daun. Ternyata setelah rutin dilakukan, batu ginjalnya hilang dan sakit pinggangnya pun sembuh.

“ Itu baru satu...ada lagi cerita yang lain” sambung kakek. Suatu hari tangan kakek yang sebelah kiri tidak bisa digerakan. Sikutnya terasa kaku. Beberapa kerabatnya memberikan saran, dengan obat ini, dengan obat itu. Kemudian beberapa pengobatan tradisional sudah dicobanya. Namun tangannya tetap kaku. “Jangan-jangan memang sudah lumpuh” pikirnya. Suatu waktu, beliau mengikuti suatu kajian islam yang rutin dilaksanakan. Namun ternyata, ustadz yang seharusnya mengisi kajian pada hari itu tidak bisa hadir. Kajian akhirnya diisi oleh seseorang yang berlatar belakang dokter. Selesai pengajian, beliau bertanya pada dokter tersebut mengenai sakitnya. Kemudian setelah menceritakan panjang lebar, dokternya bilang “Mungkin bapak kebanyakan mengkonsumsi sayuran yang berklorofil, coba berhenti dulu beberapa waktu Pak…”. Kakek yang senang mengkonsumsi pare, sampe-sampe beliau mencari sendiri ke pasar jika tanaman parenya tidak sedang berbuah, menyadari dan akhirnya mengurangi konsumsi pare. Akhirnya, setelah beberapa waktu tangannya normal kembali. “Nah itu…dari situ makanya saya percaya kalo silaturahmi itu memperpanjang usia” sambung kakek sambil tersenyum.

Kemudian beliau juga bercerita, walaupun kantor kelurahan libur, beliau tetap datang ke kantor kelurahan walaupun hanya sekedar jalan-jalan atau ngobrol dengan orang yang sedang beres-beres di kantor kelurahannya.

Saat iedul fitri tiba, biasanya kakek tidak mau salaman dulu kalo seluruh anak, menantu, dan cucunya belum berkumpul. Hingga seluruh keluarganya saling menghubungi agar cepat datang dan berkumpul.
“Tapi satu hal yang perlu diingat…“ sambung beliau. Jangan sampai niat silaturahmi itu dikaburkan karena adanya keperluan lain, masalah uang misalnya atau keperluan lain yang sifatnya menggantungkan diri yang berlebihan terhadap orang yang akan dikunjungi apalagi kalo sampai ketergantungan. :)

Selasa, 01 Februari 2011

Adhitia Sofyan & Kerendahan Hati Dalam Bermusik

Baru kali ini saya berfanatik dengan lagu-lagu salah satu musisi indonesia, Adhitia Sofyan,  yang lebih senang menyebut dirinya Bedroom Musician. Ini cerita pertama kali saya kenal lagu-lagu nya Mas Adhit. Begini, beberapa bulan kebelakang saya ikut kepanitiaan di kampus dan puncak acara kegiatan tersebut adalah acara music. Sepakat ngambil music jazz (sebenarnya saya juga kurang paham mana lagu-lagu yang real nge-jazz sama lagu yang asal nge-jazz aja) dan lagu-lagu yang easy listening. Ide pertama dari teman-teman panitia, guest star nya Endah n Rhesa dan Adhitia Sofyan. Tapi jujur, saat itu saya cuma bengong sambil nulis di secarik kertas notulensi (nulisnya salah lagi haha) denger masukan dari temen-temen panitia. Sambil jalan rapat ternyata bukan saya saja yang rada asing sama beberapa nama usulan peyanyi itu. Setelah dijelaskan, beberapa hari berikutnya gugling, dan download full albumnya ternyata yap! Like itSo Easy Listening :)

Namun sampai disini, suka…dan saya ikut saja alur teman-teman lain di kepanitiaan. Selama berjalan kepanitiaan, semakin kenal dengan lagu-lagunya dan Mas Adhit pernah manggung juga di Harmoni SCTV. The time goes by…panitia akhirnya berhasil membawa Adhitia Sofyan dan Music For Sale (Endah n Rhesa batal) ke acara kampus di Dago Tea House, Bandung. Oiya sebelumnya walaupun Adelaide Sky pernah jadi salah satu soundtracknya Kambing Jantan, tapi saya nggak begitu ngeh sewaktu dulu nonton film tersebut hehe.

When a show time…hari mulai gelap, tiba giliran  Adhitia Sofyan buat maini jari-jari lincahnya di atas petikan-petikan gitar, diiringi suara khasnya. Ditambah lagi efek lighting gaya adegan pertama Mr. Bean jatuh dari langit. Membuat feel romance di ruangan itu kental sekali.

His wife
Blogwalking ke blognya Mas Adhit  yang makin membuat saya semakin tertarik dengan kesederhanaan  dan filosofinya dalam bermusik. Dengan segala kerendahan hatinya dalam bermusik, Adhitia Sofyan menyediakan free download semua albumnya di blog pribadinya.
Well, Get Famous…The Humble Bedroom Musician! :)